BAB III
PRAKTIKUM KE VI (PENENTUAN POTENSI
ANTIBIOTIK)
A.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan praktikum mengenai penentuan potensi
antibiotic ini adalah untuk mengukur luas hambatan pertumbuhan mikroba uji yang
disebabkan oleh zat baku standard an zat yang diuji.
B.
Dasar
Teori
Metode penetapan potensi antibiotic dengan cara difusi agar
merupakan cara yang sederhana dan hasil yang sederhana yang diperoleh cukup
teliti, prinsip penetapannya yaitu mengukur luas hambatan pertumbuhan mikroba
uji yang disebabkan zat baku standard an zat yang diuji. Dalam range
konsentrasi tertentu, terdapat hubungan yang linier antara peningkatan
konsentrasi dengan luas daerah hambatan pertumbuhan mikroba uji.
Metode
difusi, Metode ini menggunakan piringan yang berisi cairan antibiotik
diletakkan pada media Agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan
berdifusi pada media Agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh antibiotik pada permukaan media Agar
Factor-faktor
yang dapat mempengaruhi luas daerah
hambatan dengan cara difusi ini adalah sebagai berikut :
a. Ingredient
medium pertumbuhan
b. Pemilihan
medium pertumbuhan
c. Pengaruh
pH
d. Ukuran
inokulum
e. Stabilitas
mikroorganisme
f. Aktivitas
antibiotic
g. Waktu
inkubasi
h. Teknik
dan keterampilan analis
Sebagai
pencandang larutan antibiotic pada cara difusi agar, dapat digunakan silinder
gelas/logam, kertas cakram, dan cetak lobang.
C.
Alat
dan Bahan
Alat
:
a. Cawan
petri
b. Kertas
cakram
c. Pinset
d. Pipet
tetes
e. Tabung
reaksi
f. Rak
tabung reaksi
g. Labu
ukur
h. Pipet
piller
i.
Gelas ukur
Bahan :
a. Aqua
dest
b. Sampel
c. Media
Na
d. Bakteri
uji Streptococus dan E.coli
Peremajaan
dari stock dalam media Na, umur 20 jam. Bakteri stock 1 ml + NaCl 10 ml tanam
di media Na.
e. Zat
uji : Kloramfenikol 1 gram.
D.
Cara
Kerja
1) Timbang
zat uji (antibiotic) kloramfenikol sebanyak 1 gram.
2) Buat
larutan induk kloramfenikol. 1 gram kloramfenikol ------> 100 ml aqua dest.
Dengan pengenceran
sebagai berikut :
1000 mg/100 ml =>
1000000 µg/100 ml
Sehingga 10000 µg/ml
konsentrasi antibiotic
1 ml ad 10 ml ---------
( V1 . N1 = V2
. N2 )
1/10 x 10000 µg/ml =
1000 µg/ml
1 ml ad 10 ml
1/10
x 1000 µg/ml = 100 µg/ml (pengenceran
1)
1 ml ad 2 ml
½ x 100 µg/ml = 50
µg/ml (pengenceran II)
2 ml ad 5 ml
2/5 x 50 µg/ml = 20
µg/ml (pengenceran III)
1 ml ad 2 ml
½
x 20 µg/ml = 10 µg/ml (pengenceran
IV)
Dengan
cara :
-
Larutkan 1 gram kloramfenikol dalam 100
ml air, ambil 1 ml.
-
Tambahkan 9 ml air = 10.000 µg/ml, ambil
1 ml.
-
Tambahkan 9 ml air = 1000 µg/ml, ambil 1
ml.
-
Tambahkan air 1 ml = 100 µg/ml, ambil 1
ml (pengenceran I)
-
Tambahkan air 1 ml = 50 µg/ml
(pengenceran II)
-
Ambil 1 ml dan tambahkan air 5 ml = 20
µg/ml ( pengenceran III)
-
Ambil 1 ml dan tambahkan air 1 ml = 10
µg/ml (pengencerab IV)
3)
Setelah seluruh pengenceran dibuat di
tabung reaksi, maka masukkan kedalam cawan petri. Tandai dengan kertas temple
pengenceran 10 µg/ml, 20 µg/ml, 50 µg/ml, dan 100 µg/ml . masing-masing dua
rangkap untuk bakteri E.coli dan Streptococus.
4)
Siapkan kertas cakram 8 lembar, masukkan
masing-masing kedalam cawan petri yang berisi pengenceran kloramfenikol.
5)
Tempelkan pada medium yang berisi
bakteri E.coli dan Streptococus, sebelumnya tandai terlebih dahulu
bagian-bagian yang akan ditempeli kertas cakram untuk mengetahui bentuk
pengenceran ke berapa.
6)
Lakukan dengan saran kerja aseptis, lalu
tutup cawan.
7)
Diamkan selama 1 hari, lalu amati yang
terjadi.
F.
Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang
pengujian antibiotic, maka dapat diketahui bahwa antibiotik adalah bahan yang
dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam jumlah kecil mampu
menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki
spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.
Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang
distandardisasikan (metode Kirby-Bauer) merupakan cara untuk menentukan
sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu bakteri terhadap
antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar
diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar
acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotic.
Pada praktikum yang telah dikerjakan, tidak
terbentuk daerah hambatan sama sekali baik pada pengenceran 10 µg/ml, 20 µg/ml,
50 µg/ml, 100 µg/ml pada bakteri E.coli
dan Streptococus sekalipun.
Hal
ini bias dikarenakan bakteri tidak resisten
terhadap antibiotic yang diujikan.
Dalam
hal ini antibiotik yang diujikan adalah kloramfenikol, Pemerian : Hablur halus
berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih sampai putih kelabu atau putih kekuningan;
tidak berbau; rasa sangat pahit dalam larutan asam lemah, mantap.
Bakteri Gram positif
meliputi bakteri koken (streptokokus, stafilokokus), basilus (saprofit), spiral (treponema dan leptospira), batang (korinebakteria) dan lain-lain. Untuk bakteri Gram positif ini,
antibiotika pilihan utama adalah penisilin spektrum sempit (asalkan tidak ada
resistensi karena produksi enzim penilisinase). Penisilin spektrum luas,
eritromisin, sefalosporin, mempunyai aktifitas anti bakteri terhadap golongan Gram positif , tetapi tidak
sekuat penisilin spektrum sempit di atas.
Bakteri gram negatif
termasuk koken (N. gonorrhoeae, N.
meningitidis atau pnemokokus), kuman-kuman enterik (E.coli, klebsiela dan enterobakter), salmonela, sigela, vibrio, pseudomonas,
hemofilus dan lain-lain. Untuk bakteri-bakteri kelompok ini, pilihan
antibiotik dapat berupa penisilin spektrum luas, tetrasiklin, kloramfenikol, sefalosporin dan
lain-lain. Sebagai contoh, antibiotik pilihan untuk kuman vibrio adalah
tetrasiklin, untuk salmonela adalah kloramfenikol, untuk hemofilus adalah
kloramfenikol.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan tentang penentuan potensi antibiotik, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Tidak
terjadi daerah hambatan, kemungkinan dikarenakan kadar pengenceran yang terlalu
kecil, ataupun bakteri yang tidak resisten terhadap zat uji berupa
kloramfenikol.
b. Kloramfenikol
adalah antibiotic yang digunakan untuk menghambat bakteri gram negative seperti
E.coli dan bukan pada bakteri Streptococcus yang resisten terhadap
antibiotic berupa penicillin.
Bagus, sangat membantu
Maaf mau tanya.
daftar pustakanya ada gak ?
butuh daftar pustakanya